√ Prosedur & Biaya Periksa Mata di Optik 2023

Biaya Periksa Mata di Optik – Periksa mata secara rutin sangat penting untuk menjaga kesehatan mata kita.

Di dalam upaya untuk memenuhi kebutuhan tersebut, optik menjadi salah satu tempat yang paling banyak dikunjungi untuk mengerjakan pemeriksaan mata.

Tetapi, sebelum mengerjakan periksa mata di optik, penting guna mengetahui prosedur serta biaya yang akan dikeluarkan.

Dari beragam jenis periksaan mata yang tersedia, pemilihan jenis periksaan yang tepat juga akan sangat penting untuk memastikan kesehatan mata.

Tak hanya itu, memilih optik yang tepat dan berkualitas juga bisa memastikan perawatan mata yang optimal.

Dan di dalam artikel ini, kami akan membahas secara lengkap terkait prosedur dan biaya periksa mata di optik untuk tahun ini.

Dengan begitu, diharapkan kalian bisa mempunyai gambaran yang jelas sebelum mengerjakan periksa mata di optik.

Indikasi Masalah Mata

Sumber gambar: Optik Tunggal

Memeriksakan kondisi kesehatan mata perlu dikerjakan secara rutin oleh seseorang setidaknya 2 tahun sekali.

Walaupun demikian, ada beberapa kondisi yang mengharuskan kalian untuk melakukan pemeriksaan mata di Klinik Optik.

Berikut ini adalah beberapa kondisi tersebut, antara lain:

  • Mata merah serta terasa nyeri.
  • Mata mengalami pembengkakan atau penonjolan.
  • Mata mudah merasa silau dan lebih sensitif terhadap cahaya.
  • Pandangan menjadi kabur.
  • Mata kerap mengeluarkan air.
  • Penglihatan ganda.
  • Mata kering.
  • Kelopak mata sulit ditutup atau dibuka.
  • Seseorang sempat mengalami cedera mata.

Jenis Pemeriksaan Mata

Sumber gambar: DetikHealth – Detikcom

Di dalam proses periksa mata ini akan tergantung dengan indikasi penyakit mata yang dialami.

Sebelum kalian mengerjakan pemeriksaan mata, dokter nantinya akan terlebih dahulu menanyakan apakah pasien mempunyai keluhan pada mata maupun penglihatan.

Dan berikut ini adalah beberapa jenis jenis tes mata yang umum dilakukan, antara lain:

1. Pemeriksaan Lapang Pandang

Di dalam pemeriksaan ini, pasien nantinya akan diminta untuk duduk serta menutup salah satu matanya dengan memakai tangan.

Kemudian dokter akan mengarahkan pasien agar memfokuskan pandangan di satu titik yang ada pada depan mata yang terbuka.

Berikutnya, kalian nantinya akan diminta untuk tidak menggerakkan mata maupun kepala selama pemeriksaan dilakukan.

Selepas itu, dokter nantinya akan menggerakkan jarinya maupun benda tertentu dari beragam sisi serta pasien akan diminta untuk mengatakan “iya” pada saat benda atau jari dokter mulai nampak.

Pemeriksaan ini lalu akan dikerjakan juga dengan mata yang lain.

Tujuan pemeriksaan ini ialah guna menilai kemampuan mata untuk melihat suatu benda di sekitar pada saat mata fokus hanya pada satu titik.

2. Tes Buta Warna

Tes buta warna merupakan suatu pemeriksaan yang dikerjakan guna mendeteksi seseorang yang mempunyai buta warna atau kesulitan dalam mengidentifikasi warna.

Buta warna ialah suatu kondisi gangguan penglihatan mata di mana pada gejalanya berwujud kesulitan mata dalam mengidentifikasi warna-warna tertentu.

Adapun beberapa metode untuk mendeteksi penyakit ini, namun yang paling sering ialah dengan metode Ishihara.

Di dalam metode pemeriksaan buta warna tersebut, nantinya pasien akan diminta menyebutkan angka atau pola tertentu yang ada di dalam kartu berwarna.

Jika penglihatan normal, maka kalian bisa melihat angka yang ada di dalam kartu tersebut.

Tetapi jika tidak, angka tersebut tidak akan terlihat.

3. Tonometri

Tonometri merupakan suatu pemeriksaan yang ditujukan untuk mengidentifikasi tekanan cairan pada mata (intraocular pressure).

Bertujuan mendeteksi kemungkinan adanya penyakit glaukoma di mana akan membuat kerusakan pada saraf mata.

Dua metode pemeriksaan tonometri yang umum dikerjakan, yakni:

  • Tonometri aplanasi memamai obat tetes mata yang diisi anestesi lokal pada kedua mata pasien serta pewarna khusus pada mata.
  • Tonometri nonkontak memakai udara yang akan ditiupkan ke mata. Di dalam pemeriksaan ini, tidak akan ada alat yang ditempelkan ke bola mata, sehingga tidak terasa sakit.

4. Pemeriksaan Fisik Mata

Pemeriksaan fisik mata satu ini dikerjakan oleh dokter mata dengan memakai lampu khusus yang disebut dengan slit-lamp.

Lewat alat itu, dokter mata bisa menilai keadaan bagian dalam kelopak mata, sklera (bagian putih mata), kornea, iris, lensa mata, pupil, dan juga cairan di dalam bola mata.

Kemudian, untuk memeriksa bagian mata yang lebih dalam, seperti saraf mata, pembuluh darah, atau retina, nanti dokter akan mengerjakan pemeriksaan yang memanfaatkan alat oftalmoskop.

5. Tes Ketajaman Penglihatan (Uji Refraksi)

Tes ketajaman mata (eye acuity test) disebut juga dengan tes mata minus atau mata silinder.

Ketika ingin membeli kacamata di optik, biasanya kalian akan melalui tes ini.

Tujuannya adalah guna menganalisis seberapa jelas penglihatan mata pada sebuah objek.

Pada waktu menjalani tes ini, dokter maupun petugas optik (optisien) akan meminta kalian melihat pada arah snellen chart (papan atau kertas berisi deretan huruf dan angka dalam berbagai ukuran) yang jaraknya agak jauh dari posisi kalian (6 meter).

Selepas itu, pemeriksa akan meminta kalian untuk membaca huruf maupun angka pada papan tersebut.

Apabila ada kelainan refraksi di dalam mata, maka pemeriksa lalu akan memakai alat yang mirip dengan kacamata yang disebut dengan phoropter untuk menentukan ketebalan lensa kacamata yang cocok untuk digunakan.

Selepas penglihatan terkoreksi dengan alat itu, nantinya dokter akan meresepkan kacamata maupun lensa kontak yang sesuai.

6. Pemeriksaan Gerakan Otot Mata (Eye Muscle Test)

Pada pemeriksaan ini, dokter akan meminta kalian untuk menggerakkan mata dengan mengikuti sebuah objek bergerak.

Dengan cara tersebut, maka bisa diintifikasi kekuatan otot mata serta kemampuan koordinasinya.

Tujuannya ialah untuk menganalisis kekuatan otot mata yang memiliki tugas untuk mengendalikan pergerakan mata.

Efek Samping Periksa Mata di Optik

Sumber gambar: Twitter

Walaupun pemeriksaan kondisi kesehatan mata adalah prosedur yang aman untuk dilakukan, tetapi tetap saja ada beberapa risiko yang dapat dialami.

Berikut ini adalah beberapa efek samping dari kegiatan periksa mata di Klinik Optik, antara lain:

  • Penglihatan menjadi kabur.
  • Mata menjadi sensitif pada cahaya.
  • Muncul rasa perih pada saat meneteskan obat tetes mata.
  • Sulit fokus jika melihat objek dekat.

Baca juga: Biaya Periksa Mata di Puskesmas Berdasarkan Jenis Pemeriksaan.

Tips Menjaga Kesehatan Mata

Sumber gambar: Brilio.net

Tak sedikit orang yang lupa serta tidak sadar bahwa menjaga kesehatan mata ialah hal yang sangat penting.

Berikut ini adalah beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menjaga kesehatan mata, antara lain:

  • Berhenti merokok supaya tidak meningkatkan risiko degenerasi makula, katarak, atauy kerusakan saraf optik yang dapat membuat kebutaan atau merusak retina.
  • Biar indra penglihatan selalu sehat, cobalah rutin mengonsumsi makanan yang banyak mengandung asam lemak omega-3, vitamin C dan E, zinc, serta lutein dengan mengonsumsi makanan, seperti tuna, sayuran hijau, kacang-kacangan, telur, blueberry, blackberry, serta jeruk.
  • Menggunakan alat pelindung mata pada waktu mengerjakan pekerjaan tertentu.
  • Memakai kacamata, khsusnya pada waktu berada di luar ruangan atau sedang menggunakan gadget.
  • Apabila kalian bekerja di depan komputer, pastikan selalu mengambil waktu istirahat, yaitu mengalihkan pandangan setiap 20 menit sekali. Coba melihat objek yang jauh di depan dengan tujuan guna mengurangi ketegangan mata.
  • Batasi pemakaian device elektronik seperti hp.
  • Rutin memeriksakan mata ke dokter spesialis mata sekurang-kurangnya 2 tahun sekali.
  • Tidak mengabaikan beragam masalah yang terjadi pada mata.

Biaya Periksa Mata di Optik

Sumber gambar: Grid Health – Grid.ID

Rata-rata Klinik Kesehatan Optik Mata akan mematok biaya periksa mata mulai dari Rp250.000 hingga Rp500.000 per pertemuannya.

Perlu kalian ingat, pada kisaran biaya itu hanya meliputi tarif pemeriksaan keadaan mata dengan konsultasi bersama dokter spesialis.

Namun, pada umumnya untuk pemeriksaan mata di optik sangatlahg terbatas, yaitu hanya untuk mengetahui mata minus, plus, atau silinder.

Sehingga, untuk hasil yang lebih lengkap serta akurat sebaiknya kalian tetap melakukannya di dokter spesialis mata yang biasanya ada di puskesmas, rumah sakit, atau klinik kesehatan.

Sementara untuk pemeriksaan mata di optik pada umumnya gratis, terutama apabila kalian sekalian ingin membeli kacamata di optik.

Informasi tambahan:

  • Ahli kacamata: hanya mengerjakan pemeriksaan mata menggunakan alat tes khusus, menentukan jenis lensa kacamata serta menjual produk kacamata atau lensa kontak.
  • Ophthalmologist: dokter spesialis mata yang bertanggung jawab untuk memeriksa dan merawat mata secara keseluruhan (termasuk operasi).
  • Optometrist: tenaga medis dengan tanggung jawab pada pemeriksaan mata, diagnosis penyakit mata, serta memberikan resep obat mata.

Kesimpulan

Dalam era digital yang semakin maju seperti sekarang ini, menjaga kesehatan mata menjadi semakin penting.

Salah satu cara yang bisa kalian lakukan ialah dengan cara mengerjakan periksa mata secara rutin di optik.

Lewat artikel ini, Biayaharga.com sudah membahas secara rinci terkait prosedur dan biaya periksa mata di optik untuk tahun ini.

Dari beragam jenis periksaan mata yang tersedia, pemilihan jenis periksaan yang tepat pun menjadi faktor penting untuk memastikan kesehatan mata kita.

Dalam hal biaya, walaupun tarif periksa mata di optik dapat bervariasi, tetapi dengan mengetahui jenis periksaan mata yang dibutuhkan, maka kalian bisa menghitung anggaran yang diibutuhkan dengan lebih tepat.

Kami berharap artikel kali ini bisa memberikan informasi yang bermanfaat untuk pembaca dalam menjaga kesehatan mata mereka dengan baik dan tepat waktu.

Jangan lupa untuk selalu melakukan periksa mata secara rutin serta memilih optik yang berkualitas ya.

Photo of author

Abbas

Saya, Abbas, gemar mengamati harga barang dan suka menghemat uang sejak kecil. Kini, sebagai penulis blog, saya berbagi tips tentang harga dan biaya.