Biaya Sunat di Puskesmas – Sunat adalah salah satu prosedur medis yang umum dilakukan pada anak laki-laki di Indonesia.

Prosesi sunat ini dikerjakan untuk alasan agama, kesehatan, hingga budaya.

Tetapi, biaya sunat di klinik atau rumah sakit kerap kali cukup mahal untuk sebagian orang.

Maka dari itu, puskesmas menjadi pilihan alternatif yang lebih terjangkau untuk melakukan sunat.

Tetapi, untuk biaya sunat di puskesmas dapat menjadi berbeda-beda tergantung dengan metode yang digunakan.

Di dalam artikel ini, akan dibahas terkait biaya sunat di puskesmas berdasarkan metodenya.

Metode sunat yang umum dikerjakan di puskesmas ialah dengan menggunakan metode konvensional dengan jahitan, metode modern dengan laser, serta metode khitanan massal.

Pada masiang-masing metode mempunyai biaya yang berbeda dan juga memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.

Dengan membaca artikel ini, diharapkan pembaca akan memperoleh informasi yang akurat dan bermanfaat untuk memilih metode sunat yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan finansial.

Jadi, simak terus artikel ini untuk mengetahui lebih lanjut!

Table of Contents

Apa itu Sunat?

Sunat merupakan suatu proses pengambilan kulit yang menyelubungi penis atau kerap kali disebut dengan kulub.

Di dalam istilah medis, sunat ini juga dikenal sebagai sirkumsisi yang mengharuskan adanya tindakan bedah guna membuang kulub tersebut.

Proses sunat bisa kalian lakukan di rumah sakit, klinik, dan juga puskesmas.

Perlu kalian ketahui, apabila kalian mempunyai anak atau salah satu keluarga laki-laki yang hendak disunat tetapi belum punya biaya, maka kalian tidak perlu khawatir.

Karena, pada waktu sekarang ini sunat sudah bisa dikerjakan di puskesmas dengan biaya yang tentunya jauh lebih terjangkau daripada pusat kesehatan lainnya.

Manfaat Sunat

Sebelum kalian melakukan prosesi sunat, maka sebaiknya kalian ketahui beberapa manfaatnya berikut ini:

Mencegah adanya penyakit di dalam alat vital seperti nyeri yang disebut fimosis.
Sunat dapat mengurangi risiko infeksi penyakit seksual menular seperti penyakit human papilloma virus (HPV), herpes atau sifilis. Walaupun demikian, pria yang telah menjalani sunat harus tetap mengerjakan hubungan yang sehat serta aman.
Mengurangi risiko kanker penis.
Mengurangi risiko infeksi saluran kemih yang bisa merujuk dengan masalah ginjal.
Membuat kesehatan alat vital menjadi lebih terjaga. Bagian vital yang sudah disunat lebih mudah untuk dibersihkan, sehingga kesehatannya akan jauh lebih terjamin daripada yang tidak disunat.
Mengurangi risiko kanker serviks terhadap pasangan. Risiko kanker serviks akan menurun pada wanita yang pasangannya sudah menjalani prosedur sirkumsisi,

Di berbagai negara Barat, sunat pada umumnya akan dikerjakan di usia bayi selepas mereka lahir sebab lebih menitikberatkan kepada aspek kesehatan reproduksi.

Sementara itu, di negara Indonesia, khitan banyak dikerjakan ketika masa anak-anak pada saat mereka sudah dapat berpendapat serta menentukan kesiapan kapan waktunya untuk disunat.

Jenis – Jenis Sunat

Pada umumnya, seseorang nantinya akan merasakan efek sakit selepas proses sunat dikerjakan.

Hal tersebut dikarenakan pada bagian sensitif dari seorang laki-laki harus dipotong sehingga akan sangat wajar apabila terjadi rasa nyeri.

Oleh karena itu, hadir sejumlah metode baru untuk sunat yang bisa digunakan untuk mengurangi rasa sakit pasca pemotongan.

Berikut ini adalah beberapa jenis metode sunat yang bisa kalian pertimbangkan, antara lain:

1. Sunat Laser

Metode sunat laser biasanya dikerjakan dengan cara memotong kulit penis dengan memakai sinar laser atau lebih tepatnya adalah menggunakan alat bedah listrik (kauter).

Kauter tersebutlah yang akan memotong kulit penis dan tidak akan membuat pendarahan sebab panasnya bisa langsung membekukan darah.

Walaupun untuk prosesnya lebih singkat daripada metode lain, sunat laser ini tetap mengharuskan bekas sunat agar dijahit.

Efek samping dari menggunakan metode sunat laser juga bermacam-macam seperti nyeri, infeksi, pendarahan hingga iritasi apabila dalam proses sunat kurang steril.

2. Sunat Smart Klamp

Untuk metode sunat smart klamp sendiri ialah dengan cara memakai tabung khusus yang digunakan sekali lalu dipasangkan ke kepala penis.

Kelebihan menggunakan sunat smart klamp ialah dalam pendarahan yang berlangsung akan lebih sedikit, perawatan luka akan lebih mudah, serta minimnya rasa sakit sehingga akan sangat pas diterapkan pada anak-anak supaya mereka tidak trauma dengan luka atau darah.

Walaupun mempunyai banyak kelebihan, metode sunat smart klamp ini juga perlu kalian pertimbangkan sebab tetap terdapat risiko seperti pendarahan, infeksi, serta pemotongan yang tidak tuntas.

Sehingga, pastikan kalian telah memilih tenaga ahli yang tepat guna menggunakan metode sunat ya.

3. Sunat Elektrokauter

Metode sunat elektrokauter merupakan suatu proses sunat yang memakai lempengan logam panas.

Lempengan logam tersebut kemudian akan dialiri menggunakan listrik sehingga panasnya bisa dipakai untuk memotong bagian kulit penis yang akan disunat.

Banyak orang yang tidak menyarankan untuk memakai metode ini apabila proses pembedahan tidak dikerjakan oleh dokter.

Hal itu dikarenakan, risiko dari sunat elektrokauter bisa membuat luka bakar di sekitar penis bahkan kepala penis dapat terpotong.

4. Sunat Sirkumsisi

Metode sirkumsisi merupakan suatu cara konvensional yang dikerjakan dengan cara memotong langsung kulup dengan memakai alat potong.

Untuk metode satu ini menjadi cara paling awal serta lama yang telah dikerjakan oleh banyak orang sebab alat yang diperlukan hanya benda tajam yang bisa memotong saja. Contohnya pisah bedah bahkan gunting yang tajam.

Sunat sirkumsisi memang mempunyai kelebihan, yaitu minim resiko serta dapat diterapkan kepada pasien dengan segala macam usia.

Tetapi, untuk proses penyembuhan atau keringnya luka terhadap penis terhitung lama.

Apabila kalian ingin menghindari risiko tersebut, maka lebih baik kalian menggunakan metode sunat dengan menggunakan laser.

Informasi Tambahan:

Persiapan sebelum sunat

Proses sunat memang tidak akan memakan waktu yang lama, tetapi untuk proses penyembuhannya tidak dapat terjadi pada satu hari saja, melainkan beberapa hari.

Sehingga, alangkah lebih baik apabila sebelum mengerjakan sunat pada anak, diskusikan terlebih dahulu bersama anak soal pentingnya sunat serta manfaat sunat supaya ia tidak trauma selepas merasakan rasa sakit karena disunat.

Risiko Sunat di Puskesmas

Di dalam dunia medis, sebetulnya sunat sendiri menjadi suatu prosedur yang aman untuk dilakukan serta sangat jarang memiliki risiko.

Walaupun demikian, bukan berarti dalam prosedur sunat di puskesmas tidak akan membuat risiko atau efek samping sama sekali.

Nah, supaya lebih jelas, berikut ini merupakan beberapa risiko yang bisa saja muncul pada saat kalain menjalani sunat di puskesmas, antara lain:

Mengalami iritasi di area kepala alat kelamin.
Mengalami nyeri di area alat kelamin pria.
Mengalami pendarahan dan juga infeksi.
Menderita peradangan di lubang air kencing.
Mengalami cedera di bagian alat kelamin.
Munculnya jaringan parut terhadap bekas luka.
Sensitivitas kepala alat kelamin menjadi berkurang.

Biaya Sunat di Puskesmas

Selepas kalian mengetahui manfaat sampai jenis metode sunat maupun khitan di puskesmas, maka berikutnya kalian pun harus mengetahui berapa besar biayanya.

Perlu kalian ketahui, hampir seluruh puskesmas yang ada di seluruh Indonesia sudah mematok tarif maupun harga jasa pelayanan sunat yang sama.

Secara garis besar, untuk tarif sunat di puskesmas seluruh daerah sendiri akan ditentukan berdasarkan jenis pasiennya, baik itu untuk pasien bayi, anak-anak hingga dewasa atau remaja.

Untuk pasien bayi, pada umumnya kisaran biaya sunat di puskesmas ada pada rentang biaya Rp600.000 hingga Rp800.000

Lalu pada anak-anak usia 1 hingga 12 tahun, puskesmas akan mematok biaya khitan atau sunat mulai dari harga Rp650.000 sampai Rp820.000

Sedangkan untuk pasien remaja maupun dewasa, untuk biaya sunat akan sedikit lebih mahal, yakni sekitar Rp950.000 hingga Rp1.500.000.

Untuk menjadi informasi tambahan, sebetulnya sunat yang dilakukan di puskesmas juga dapat memakai fasilitas kartu BPJS Kesehatan dari pemerintah.

Namun, untuk proses sunat pasien di puskesmas yang memakai BPJS tersebut dikerjakan atas indikasi medis sebagai bentuk penanganan adanya suatu penyakit.

Jika tidak ada, maka biaya sunat tersebut tidak akan ditanggung oleh BPJS.

Tips Perawatan Usai Sunat

Agar proses penyembuhan selepas sunat dapat berlangsung dengan cepat, maka sebaiknya kalian melakukan beberapa tips yang ada di bawah ini:

Minum jamu dari kunyit.
Minum obat pereda nyeri.
Ganti perban apabila kotor.
Membersihkan area alat kelamin selepas kalian membuang air kecil.
Oleskan petroleum jelly pada ujung dan juga batang alat kelamin secukupnya.
Berendam dengan menggunakan air hangat.
Batasi berbagai kegiatan berat.
Memakai baju serta celana yang longgar.
Konsumsi makanan yang bergizi.

Kesimpulan

Kesimpulannya, biaya sunat di puskesmas bisa berbeda-beda tergantung pada metodenya.

Metode konvensional dengan jahitan adalah metode yang paling umum dilakukan dan memiliki biaya yang terjangkau.

Tetapi, metode modern dengan laser memiliki kelebihan dalam segi waktu penyembuhan dan nyeri yang lebih sedikit.

Sementara pada metode khitanan massal bisa menjadi alternatif yang lebih terjangkau namun bisa berisiko jika tidak dilakukan dengan baik.

Untuk menghemat biaya sunat di puskesmas, terdapat beberapa tips yang dapat kalian lakukan seperti:

memanfaatkan program subsidi pemerintah
mencari informasi tentang puskesmas yang menawarkan harga yang lebih terjangkau
dan membandingkan harga dari beberapa puskesmas sebelum memutuskan untuk melakukan sunat.

Terlepas dari metode dan biaya yang dipilih, yang terpenting ialah memastikan bahwa prosedur sunat dikerjakan oleh tenaga medis yang terpercaya dan berkualitas.

Kesehatan anak merupakan prioritas utama, sehingga tidak boleh ditawar-tawar dengan memilih tempat yang kurang terpercaya hanya karena harganya lebih murah.

Semoga artikel dari Biayaharga.com kali ini bermanfaat untuk pembaca yang ingin mengetahui informasi mengenai biaya sunat di puskesmas berdasarkan metodenya.

Jangan ragu untuk berkonsultasi bersama dokter atau tenaga medis terkait sebelum memutuskan untuk melakukan sunat pada anak.

Terima kasih sudah membaca artikel ini.