√ Prosedur & Biaya Tes Mantoux di Puskesmas 2023

Biaya Tes Mantoux di Puskesmas – Tes Mantoux adalah salah satu jenis tes yang dipakai untuk mendeteksi infeksi tuberkulosis pada seseorang.

Tes satu ini biasanya dikerjakan dengan cara menyuntikkan sejumlah kecil protein tuberkulosis ke dalam lapisan kulit dan kemudian mengamati apakah terjadi reaksi pada area tersebut.

Dalam tes Mantoux bisa kalian lakukan di puskesmas di mana menjadi salah satu cara untuk menjaga kesehatan tubuh kalian.

Namun, sebelum kalian mengerjakan tes Mantoux, penting untuk mengetahui prosedur serta biaya yang terkait dengan tes ini.

Di dalam artikel ini, kami akan membahas secara detail terkait prosedur dan biaya tes Mantoux di puskesmas pada tahun ini.

Dengan mengetahui informasi ini, diharapkan dapat membantu kalian dalam melakukan tes Mantoux secara tepat dan efisien tanpa harus khawatir tentang biaya yang harus dikeluarkan.

Simak terus artikel ini untuk mengetahui lebih lanjut!

Tentang Tes Mantoux

Sumber gambar: Detikcom

Tes mantoux atau tuberculin skin test sampai pada waktu sekarang ini masih menjadi salah satu alat diagnostik yang mempunyai sensitivitas serta akurasi cukup tinggi untuk mendiagnosis apakah seseorang terinfeksi tuberkulosis (TBC) atau tidak.

Pemeriksaan satu ini dikerjakan dengan melakukan penyuntikan Reagen PPD 5 TU atau PPD 2 TU, yaitu sebuah protein yang asalnya dari kuman TBC sebanyak 0,1 ml menggunakan jarum kecil pada bagian bawah lapisan atas kulit lengan bawah sebelah kiri.

TBC sendiri telah menjadi salah satu penyakit tertua yang diidentifikasi dari manusia.

Penyakit satu ini telah teridentifikasi sekitar 3.400 tahun sebelum Masehi, pada saat para ilmuwan menjumpai adanya gambaran khas tuberkulosis tulang terhadap mumi seorang anak kecil di negara Mesir yang terjadi kelainan sebab tuberkulosis.

Gambaran mikroskopis khas ini pun dijumpai di dalam tulang dari mumi lain yang asalnya dari Peru pada masa 700 sebelum Masehi.

Hippocrates (460-370 SM) sangat berjasa sebab dialah orang yang pertama kali menerangkan gambaran penyakit tuberkulosis yang dikaitkan bersama demam serta adanya luka di paru-paru dan tidak dapat disembuhkan.

Seperti halnya penyakit AIDS, TBC pun diduga awalnya berasal dari hewan yang kemudian menular ke manusia.

Pada zaman dahulu, penyakit ini diyakni menjadi penyakit yang menyerang sapi.

Ketika manusia mulai membangun budaya, banyak orang yang memelihara hewan piaraan di kandang dalam rumah.

Dari sapi itulah, para peternak mulai terpapar sebab mereka menghirup udara yang mengandung Mycobacterium bovis yang sudah mengalami mutasi menjadi Mycobacterium tuberculosis.

Bahaya Penyakit TBC

Sumber gambar: wikiHow

Tuberkulosis merupakan suatu infeksi di dalam paru-paru yang serius serta berbahaya.

Bakteri  Mycobacterium tuberculosis tersebut biasanya menyebar melalui udara, di mana bakteri tersebut bisa tetap tidak aktif di tubuh selama bertahun-tahun.

Bahaya dari infeksi ini akan terasa apabila sistem kekebalan tubuh seseorang melemah.

TB bisa menjadi aktif serta memincu gejala seperti batuk, penurunan berat badan, demam, hingga keringat malam. 

Apabila TB tidak dapat merespons antibiotik, maka disebut menjadi TB yang resisten pada obat.

Nah, pada waktu TB sudah menginfeksi tubuh, bakteri tersebut akan menjadi sangat sensitif dengan elemen bakteri tertentu, seperti turunan protein yang sudah dimurnikan.

Seperti yang kita sebutkan sebelumnya, fungsi dari tes Mantoux inilah yang digunakan untuk memeriksa sensitivitas tubuh pada bakteri.

Manfaat Tes Mantoux

Sumber gambar: Gayasehatku

Berikut ini adalah beberapa manfaat bagi seseorang pada saat menjalani tes mantoux di puskesmas terdekat, antara lain:

  • Mengetahui lebih dini ada atau tidaknya penyakit TBC di dalam diri seseorang dengan risiko tinggi pada penyakit tersebut.
  • Mengetahui secara lebih dini seseorang positif TBC sehingga dapat dikerjakan pengobatan lebih dini serta mengerjakan pencegahan penularan penyakit.
  • Mengetahui lebih dini seseorang terpapar maupun terinfeksi Mycrobacterium di tubuhnya walaupun mereka belum menunjukkan gejala sakit.

Indikasi Tes Mantoux

Sumber gambar: K24Klik

Seperti yang telah kita ketahui, sebetulnya pada tes mantoux bisa dikerjakan pada seseorang kapan pun tanpa menunggu munculnya gejala penyakit serius pada tubuh.

Walaupun begitu, sebetulnya seseorang akan dianjurkan untuk menjalani tes mantoux ini jika mereka sudah mengalami berbagai gejala.

Oleh karena itu, sebaiknya kalian pahami terlebih dahulu terkait berbagai indikasi seseorang perlu menjalani tes mantoux, antara lain:

  • Seseorang bekerja maupun tinggal di lingkungan padat penduduk sehingga akan lebih mudah untuk terpapar bakteri TBC tanpa disadari.
  • Seseorang kerap kali mengerjakan kontak bersama penderita TBC.
  • Pasien penderita penyakit kronis lainnya serta mengalami penurunan sistem kekebalan tubuh seperti penderita kanker, HIV dan AIDS.
  • Seseorang yang mengonsumsi obat-obatan yang dapat membuat sistem kekebalan tubuh tidak dapat berfungsi dengan baik.

Tak hanya itu, sebetulnya seseorang pun akan dianjurkan oleh dokter guna menjalani tes mantoux jika sudah mengalami beberapa gejala batuk TBC.

Berikut ini adalah beberapa gejalanya, antara lain:

  • Berat badan tidak naik, bahkan bb menurun.
  • Nafsu makan menurun.
  • Lemah.
  • Mudah sakit.
  • Lesu.
  • Letih.
  • Batuk berulang atau berdahak lebih dari 3 minggu.
  • Tidak merasa bersemangat pada saat beraktivitas.
  • Berkeringat pada waktu malam hari.
  • Adanya benjolan di leher.
  • Sering mengalami diare.
  • Demam.

Prosedur Tes Mantoux

Sumber gambar: Puskesmas Jepon – Kabupaten Blora

Biaya tes Mantoux ini akan dipengaruhi dengan prosedur tes yang dikerjakan.

Berikut ini adalah prosedur yang harus dilalui pada waktu kalian melakukan tes Mantoux, antara lain:

1. Sebelum Tes Mantoux

Tidak terdapat persiapan khusus sebelum kalian mengerjakan tes Mantoux.

Tetapi, berikut ini adalah hal yang perlu kalian perhatikan guna mencegah risiko lebih lanjut:

  • Memberi tahu dokter apabila kalian sebelumnya sempat mengerjakan tes Mantoux dengan hasil yang positif. Dengan begitu, kalian tidak perlu mengerjakan tes Mantoux lagi.
  • Memberi tahu dokter apabila kalian sempat menerima vaksin BCG.
  • Memberi tahu dokter apabila kalian tengah mengonsumsi obat-obatan tertentu, seperti obat yang dapat mempengaruhi sistem kekebalan tubuh. Pengaruh berbagai obat tersebut pada umumnya dapat membuat tes menjadi tidak akurat.

2. Selama Tes Mantoux

Dokter maupun perawat nantinya akan mengusap kulit lengan pada bagian dalam dengan menggunakan alkohol.

Pasien lalu akan memperoleh injeksi kecil yang di dalamnya terkanadung purified protein derivative (PPD) pada bawah lapisan atas kulit.

Injeksi nantinya akan memicu adanya benjolan kecil tetapi akan hilang pada waktu beberapa jam.

3. Setelah Tes Mantoux

Selepas waktu 48 sampai 72 jam, pasien nantinya harus mengecek keadaan injeksi tersebut. Guna melihat apakah terdapat reaksi pada PPD.

Caranya, dokter akan menjumpai adanya perubahan ukuran di benjolan pada permukaan kulit.

Hal tersebut adalah bagian yang memerlukan ketelitian, karena pada setiap perubahan ukuran benjolan akan menggambarkan hasil yang berbeda.

Efek samping dari tindakan ini ialah kemunculan kemerahan parah serta bengkak berukuran kecil pada bagian lengan, khususnya apabila si pasien sempat menjalani tes PPD positif sebelumnya.

Cara Membaca Tes Mantoux

Sumber gambar: Hermina Hospitals

Apabila area kulit tempat menerima injeksi PPD tidak terjadi bengkak atau hanya sedikit membengkak dengan kurun waktu 48 sampai 72 jam (2 – 3 hari) selepas penyuntikan, maka hasil itu tes negatif.

Hasil negatif tersebut artinya tidak ada penyakit TB di dalam tubuh pasien.

Tetapi sebtulnya untuk ukuran pembengkakan tersebut akan berbeda pada anak-anak, orang pengidap HIV, orang tua, serta yang berisiko tinggi.

Reaksi kecil yang disebut dengan indurasi di titik suntikan (pembengkakan degan ukuran 5 sampai 9 milimeter) merupakan hasil positif yang dapat terjadi apabila pasien mengidap HIV, minum obat steroid, serta semapt menerima transplantasi organ. 

Tak hanya itu, pasien dapat yang mempunyai sistem kekebalan yang lemah, sudah berkaitan erat bersama seseorang yang mengidap TBC aktif, serta mempunyai perubahan terhadap rontgen dada yang terlihat dari hasil infeksi TB sebelumnya

Pasien yang masuk ke dalam kelompok risiko tinggi tersebut mungkin mempunyai pengobatan, tetapi bukan berarti hasil positif tersebut menandakan adanya TB aktif.

Sehingga akan lebih baik apabila pasien di kelompok ini mengerjakan tes lanjutan.

Kelompok selanjutnya adalah yang mempunyai ukuran pembengkakan besar (pembengkakan 10 mm hingga lebih) adalah hasil positif pada pasien yang mempunyai kriteria seperti:

  • Menderita gagal ginjal, diabetes, serta keadaan lain yang meningkatkan risiko TB
  • Mempunyai tes kulit PPD negatif di dalam waktu dua tahun terakhir
  • Berusia di bawah 4 tahun
  • Pemakaian narkoba suntikan
  • Tinggal dalam pengaturan kelompok tertentu, seperti panti jompo, penjara, serta tempat penampungan tunawisma

Pada orang yang tidak memiliki faktor risiko TB yang diketahui, biasanya untuk ukuran bengkak 15 mm atau lebih pada area suntikan menunjukkan reaksi yang positif.

Keakuratan Tes Mantoux

Sumber gambar: Dreamstime.com

Keakuratan tes Mantoux ini bisa dipengaruhi oleh beragam faktor.

Sebagian orang yang terinfeksi bakteri TB ini bisa saja tidak akan bereaksi pada tes yang dijalani.

Bahkan untuk hasil tes kerap kali dipengaruhi dengan penyakit lain seperti kanker atau penggunaan obat-obatan seperti steroid serta kemoterapi.

Hasil positif terhadap tes Mantoux pada umumnya akan diikuti dengan rontgen dada guna membedakan penyakit TB aktif serta infeksi TB laten.

Di dalam tindakan rontgen dada, dokter pada umumnya akan mencari bintik-bintik putih yang menjadi area sistem kekebalan tubuh dalam merespons bakteri.

CT Scan pun biasanya diperlukan dibandingkan rontgen dada guna memberikan detail yang lebih rinci.

Apabila dalam hasil rontgen/CT Scan memberikan gambaran adanya TB, maka dokter mungkin akan meminta pasien agar mengerjakan tes dahak.

Tes tersebut bertujuan guna mengidentifikasi jenis bakteri TB yang membuat infeksi.

Dengan mengerjakan tes dahak, dokter pun dapat menentukan obat seperti apa yang nantinya bisa diresepkan terhadap pasien.

Faktor yang Mempengaruhi Tes Mantoux

Sumber gambar: KlikDokter

Hasil tes Mantoux ternyata dapat keliru untuk beberapa keadaan. Hal tersebut dikenal sebagai negatif palsu atau positif palsu.

Kekeliruan tersebut dapat dikarenakan oleh beberapa faktor, seperti:

  • Infeksi TB baru terjadi, yaitu antara 8-10 bulan.
  • Ketidakmampuan tubuh dalam bereaksi pada uji kulit sebab daya tahan tubuh yang lemah.
  • Infeksi kuman TB yang terjadi sudah lama (bertahun-tahun).
  • Kesalahan teknik ketika proses penyuntikan.
  • Menderita penyakit yang dapat menurunkan daya tahan tubuh seperti kanker dan juga AIDS.
  • Menderita penyakit lain karena adanya virus, seperti campak dan cacar air.
  • Pasien baru mengerjakan vaksin yang di dalamnya mengandung virus hidup, seperti vaksin campak dan juga cacar.
  • Salah mengartikan reaksi yang muncul pada waktu pemeriksaan.

Sedangkan untuk hasil tes positif palsu, tes Mantoux biasanya akan menunjukkan hasil yang positif padahal pasien tak terpapar bakteri penyebab TB.

Kekeliruan tersebut dapat terjadi karena:

  • Teknik penyuntikan yang salah.
  • Teridentifikasi terdapat bakteri Mycobacterium, namun bukan jenis tuberculosis. Alias tidak terdapat bakteri penyebab TB pada tubuh.
  • Kesalahan dalam mengartikan reaksi.
  • Pemakaian botol antigen yang salah.

Efek Samping Tes Mantoux

Sumber gambar: Ciputra Hospital

Sebetulnya untuk tes ini hampir tidak mempunyai efek samping yang berarti.

Memang nantinya dapat membuat rasa nyeri, panas, gatal, serta bengkak. Tetapi efek itu akan hilang dengan sangat cepat. 

Tes Mantoux akan menjadi berbahaya jika ada hasil positif yang palsu.

Pada umumnya, dokter akan segera memberi obat TBC dengan durasi minimal 6 bulan lamanya, dan juga 2 macam antibiotik.

Nah, jika ternyata pasien tersebut negatif namun didiagnosis positif TB, maka berikut efek sampingnya:

  • Gangguan fungsi pendengaran sebab berlebihan mengkonsumsi antibiotik.
  • Gangguan fungsi hati, karena terlalu lama mengkonsumsi obat yang sebetulnya tidak perlu.
  • Gangguan darah yang menjadi akibat pemakaian obat yang salah pada jangka waktu lama serta terus menerus.

Biaya Tes Mantoux di Puskesmas

Sumber gambar: Kumparan

Di atas telah kami terangkan dengan lengkap terkait manfaat, indikasi sampai prosedur tes mantoux di puskesmas.

Untuk menjadi informasi tambahan, kisaran biaya tes mantoux guna mendeteksi TBC di puskesmas sendiri pada umumnya akan berbeda pada setiap wilayah.

Yang mana, pada waktu sekarang ini umumnya masing-masing puskesmas di seluruh Indonesia sudah mematok tarif atau biaya tes mantoux mulai dari Rp25.000 per pemeriksaannya.

Pastinya untuk harga jasa pelayanan tes mantoux tersebut jauh lebih murah daripada mengerjakannya di klinik laboratorium atau rumah sakit.

Sementara untuk peserta BPJS, dalam melakukan tes Mantoux biayanya akan ditanggung, asalkan kalian mengerjakannya sesuai dengan prosedur yang sudah ditetapkan oleh BPJS Kesehatan serta terdapat indikasi medis. 

Baca juga: Biaya Rontgen Tangan di RS, Klinik & Puskesmas.

Kesimpulan

Dalam menjaga kesehatan tubuh, mengerjakan tes Mantoux di puskesmas menjadi salah satu opsi yang bisa dipertimbangkan.

Tes ini bisa membantu mendeteksi dini infeksi tuberkulosis serta membantu kalian untuk melakukan langkah-langkah pengobatan yang tepat.

Namun, sebelum kalian memutuskan untuk mengerjakan tes Mantoux, penting untuk mengetahui prosedur dan biaya yang terkait dengan tes ini.

Dalam artikel Biayaharga.com kali ini, sudah dibahas secara detail terkait prosedur dan biaya tes Mantoux di puskesmas pada tahun ini.

Jangan lupa, untuk memperoleh hasil tes Mantoux yang akurat, pastikan untuk mengikuti prosedur yang benar dan menghindari faktor-faktor yang dapat mempengaruhi hasil tes.

Dan jangan ragu untuk berkonsultasi dengan petugas kesehatan di puskesmas apabila kalian mempunyai pertanyaan atau kekhawatiran terkait dengan tes Mantoux.

Semoga artikel ini bermanfaat bagi kalian serta membantu dalam menjaga kesehatan tubuh.

Tetap jaga kesehatan dan selalu ingat untuk melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin!

Photo of author

Abbas

Saya, Abbas, gemar mengamati harga barang dan suka menghemat uang sejak kecil. Kini, sebagai penulis blog, saya berbagi tips tentang harga dan biaya.